Lompat ke isi utama

Berita

Suara Ketua Bawaslu Kudus di Podcast KPU: Partisipasi Publik Penentu Demokrasi

17 September 2025 Suara Ketua Bawaslu Kudus di Podcast KPU Partisipasi Publik Penentu Demokrasi

Bawaslu Kudus News – Ada suasana berbeda di studio podcast KPU Kudus. Kali ini, Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan, hadir sebagai tamu istimewa. Podcast tersebut dipandu oleh Anggota KPU Kudus Divisi Hukum dan Pengawasan, Sunardi. 

Minan berbagi cerita seputar sinergitas penyelenggara pemilu, pengawasan partisipatif, hingga peran masyarakat dalam menjaga kualitas demokrasi.

Dalam kesempatan itu, Minan menyampaikan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pemilu tidak bisa dilepaskan dari kerja sama yang erat antara Bawaslu dan KPU. Ia menegaskan bahwa kedua lembaga tersebut memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi. 

Menurutnya, sinergi itu harus selalu dijaga agar tahapan pemilu berjalan sesuai aturan.
“Sinergi Bawaslu dan KPU itu mutlak. KPU menyelenggarakan, Bawaslu mengawasi. Keduanya harus saling mendukung dan menjaga integritas agar pemilu berjalan lancar, jujur, adil, dan kondusif,” ujar Minan.

Obrolan kemudian mengalir ke berbagai kegiatan Bawaslu Kudus pasca tahapan pemilu. Minan menyebut Bawaslu Kudus aktif menggelar Podcast Keliling di kampus-kampus, program Bawaslu Menyapa, hingga pelatihan foto, jurnalistik, dan komunikasi asertif. Bahkan, Bawaslu juga rajin memproduksi iklan layanan masyarakat serta menghadirkan Ngobras Podcast sebagai ruang dialog santai dengan publik.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa Bawaslu belum lama ini mengadakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu Bersama Mitra Kerja yang menghadirkan Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah, serta Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah periode 2018–2023 sebagai narasumber. 

Saat ini, pihaknya tengah fokus melakukan pengawasan terhadap Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Untuk itu, Bawaslu Kudus membuka Posko Aduan sebagai wadah masyarakat menyampaikan laporan terkait data pemilih. Ia menekankan bahwa keterlibatan publik menjadi kunci dalam memastikan data pemilih tetap akurat.

“Kami membuka Posko Aduan PDPB agar masyarakat bisa langsung menyampaikan masukan ataupun laporan terkait data pemilih,” katanya.

Tak kalah penting, selain berperan sebagai pengawas, Minan menekankan bahwa Bawaslu juga memiliki fungsi edukatif bagi masyarakat. Ia menilai, Bawaslu harus hadir sebagai pendidik politik dan penjaga demokrasi agar masyarakat memahami betul pentingnya partisipasi dalam pemilu.

“Bawaslu bukan hanya mengawasi, tetapi juga mendidik masyarakat tentang demokrasi. Kami melakukan sosialisasi kepemiluan, mendorong partisipasi, menjaga netralitas, serta mencegah praktik yang merusak demokrasi,” terangnya.

Dalam sesi lain, ia menekankan pentingnya pengawasan partisipatif. Menurutnya, masyarakat tidak boleh menjadi penonton pasif, melainkan harus ikut aktif dalam mengawasi jalannya pemilu. Ia menyebutkan adanya program Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) yang diinisiasi Bawaslu Provinsi Jawa Tengah untuk melatih anak-anak muda.

“Melalui P2P, generasi muda kami latih untuk menjadi agen pengawasan sekaligus agen edukasi politik. Mereka inilah yang diharapkan mampu menjaga integritas demokrasi sejak dini,” ungkapnya.

Podcast yang digelar KPU Kudus ini menjadi salah satu ruang kreatif untuk menyampaikan pesan demokrasi dengan cara yang lebih santai namun tetap bermakna.

Dengan menghadirkan Ketua Bawaslu Kudus sebagai narasumber, kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat kolaborasi antara Bawaslu dan KPU sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam menjaga kualitas pemilu. [*]

Penulis: Satya
Foto: Satya
Editor: Tim Humas Bawaslu Kudus