Lompat ke isi utama

Berita

Siraman Rohani Bawaslu Kudus: Menata Akhlak Keluarga Lewat Kajian Adabul Islam Fi Nidhomil Usroh

28 November 2025 Siraman Rohani Bawaslu Kudus Menata Akhlak Keluarga Lewat Kajian Adabul Islam Fi Nidhomil

JKajian kitab Adabul Islam Fi Nidhomil Usroh, sebuah kitab yang membahas etika dan adab dalam membangun keluarga islami yang harmonis.

Bawaslu Kudus News - Bawaslu Kabupaten Kudus kembali menyelenggarakan kegiatan Jum’at Sehati pada Jum'at (28/11/2025) dengan agenda siraman rohani yang berlangsung khidmat dan penuh makna. Pada kesempatan kali ini, Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan, melanjutkan kajian kitab Adabul Islam Fi Nidhomil Usroh, sebuah kitab yang membahas etika dan adab dalam membangun keluarga islami yang harmonis.

Kegiatan yang digelar di lingkungan Sekretariat Bawaslu Kudus itu diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan maupun sekretariat. Sejak awal, suasana terlihat sangat tenang dan fokus. Para peserta menyimak dengan saksama uraian materi yang dibawakan langsung oleh Ketua Bawaslu Kudus.

Dalam pemaparannya, Moh Wahibul Minan menjelaskan bahwa kitab Adabul Islam Fi Nidhomil Usroh memberikan pedoman lengkap tentang bagaimana membangun keluarga dengan prinsip kasih sayang, kesabaran, dan saling menghormati.

Mengutip salah satu bagian kitab yang dibacakan langsung dari teks Arab, Minan menjelaskan pentingnya menjaga lisan saat menghadapi pasangan maupun anak-anak. Dalam kitab disebutkan bahwa seorang istri dianjurkan untuk bersabar, berkata baik, dan tidak mendoakan keburukan bagi anak-anaknya.

“Dalam kitab diingatkan dengan sangat tegas agar kita tidak mendoakan keburukan terhadap diri sendiri, keluarga, maupun harta,” terang Minan.

Ia kemudian mengutip hadis yang termuat dalam materi tersebut:
“Janganlah kalian mendoakan keburukan atas diri kalian, anak-anak kalian, dan harta kalian. Bisa jadi doa itu bertepatan dengan waktu mustajab lalu dikabulkan Allah,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Minan memaparkan bagian kitab yang menjelaskan etika seorang istri terhadap suami. Disebutkan bahwa salah satu akhlak mulia seorang istri adalah mensyukuri kebaikan suaminya dan tidak mengungkit aib atau kekurangannya.

“Ketaatan kepada suami hanya berlaku dalam hal kebaikan. Tidak ada ketaatan kepada makhluk jika itu dalam konteks maksiat kepada Sang Pencipta,” tegasnya.

Kegiatan tersebut ditutup dengan sesi diskusi ringan. Peserta mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan karena tidak hanya memperkaya wawasan keagamaan, tetapi juga memberi bekal praktis dalam kehidupan keluarga. [*]

Penulis: Desi
Foto: Syafaq
Editor: Tim Humas Bawaslu Kudus