Lompat ke isi utama

Berita

Menuju Pemilu 2024, Ini Kesiapan SDM Pengawas Pemilu

Menuju Pemilu 2024, Ini Kesiapan SDM Pengawas Pemilu

Bawaslu Kudus News – Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Kudus mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah secara daring melalui aplikasi zoom meetings dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube Bawaslu Jateng, Rabu (09/03/2022).

Webinar yang mengangkat tema “Penguatan Kelembagaan dan Kesiapan SDM Pengawas Pemilu Menuju Pemilu 2024” ini menghadirkan narasumber Dosen FISIP Universitas Diponegoro, Dr. Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si., dan Koordinator Divisi Organisasi Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Gugus Risdaryanto.

Bertempat di pojok pengawasan kantor Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, acara di buka secara resmi oleh Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, M. Fajar S.A.K.A. Ia mengatakan bahwa Pemilu 2024 memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari Pemilu sebelumnya. Yakni dilakukan serentak dan ditahun yang sama juga dilaksanakan Pilkada serentak 2024.

“Ditahun 2024 akan dilaksanakan Pemilu dan Pilkada serentak, namun kita tidak perlu khawatir karena sesungguhnya bangsa kita mempunyai pengalaman yang panjang terkait dengan Pemilu. Kita mampu mengeksekusi setiap tahapan Pemilu dengan baik,” ujar Fajar.

Ia juga meyakini, berdasarkan pengalaman dalam Pemilu dan Pilkada sebelumnya, Bawaslu telah mempunyai bekal yang cukup dan memadahi untuk menghadapi Pemilu dan Pilkada tahun 2024. Khusus dijajaran pengawas Pemilu tentu membutuhkan kapasitas yang beraneka ragam, jajaran pengawas yang profesional, jajaran yang mempunyai kemampuan teknis untuk menangani pelanggaran dan sengketa.

“Tema webinar pada hari ini sangat relevan, bagaimana kesiapan kapasitas SDM pengawas yang memadai untuk menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024. Ketika kita bisa mempersiapkan dengan baik, tentu harapan besar Pemilu 2024 bisa dikawal dengan baik dan bisa menjaga integritas,” imbuhnya.

Gugus Risdaryanto menjelaskan bagaimana kesiapan jajaran pengawas Pemilu menuju Pemilu 2024. Salah satu visi Bawaslu adalah menjadi lembaga pengawas Pemilu yang tepercaya, untuk mencapai visi tersebut ada lima misi Bawaslu, salah satu misinya adalah mempercepat penguatan kelembagaan, dan SDM pengawas serta aparatur Sekretariat di seluruh jenjang kelembagaan pengawas Pemilu, melalui penerapan tata kelola organisasi yang profesional dan berbasis teknologi informasi sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih.

“Untuk mencapai misi tersebut Bawaslu melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kapasitas, salah satunya pada hari ini adalah menggelar kegiatan webinar dengan mengundang narasumber eksternal untuk mencari solusi kedepan menghadapi Pemilu 2024,” katanya.

Sejauh ini, Bawaslu memperkuat jajaran yang ada melalui bimbingan teknis, rapat koordinasi, sosialisasi partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam rangka pencegahan. Menurut Gugus, untuk meningkatkan kualitas jajaran Bawaslu dimulai dari berintegritas, independensi, netralitas, skill, pengetahuan yang luas, dan komunikasi yang baik.

“Seperti halnya sekarang ini, kita menggerakkan kegiatan webinar berupaya untuk meningkatkan kualitas jajaran Bawaslu. Kalau berbicara mengenai prinsip tata kelola kelembagaan yang baik dikaitkan dengan SDM yang ada, tata kelola di Bawaslu menuju reformasi birokrasi, wilayah bebas korupsi, dan wilayah birokrasi bersih melayani,” jelas Gugus.

Sementara itu, Dr. Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si. mengungkapkan bahwa Pemilu yang baik adalah Pemilu yang kompetitif. Terdapat tiga unsur Pemilu yang berintegritas, yakni integritas proses tahapan-tahapan Pemilu; integritas hasil Pemilu; integritas proses dan hasil Pemilu.

“Integritas proses dan hasil Pemilu tadi sangat ditentukan oleh integritas penyelenggara Pemilu. Hadirnya Bawaslu sebenarnya untuk kebutuhan masyarakat supaya terciptanya Pemilu yang berintegritas,” ungkapnya.

Namun, untuk menuju Pemilu yang berintegritas terdapat dua tantangan besar yang dihadapi Bawaslu menurut Nur Hidayat Sardini, yaitu terkait dengan politik uang dan daftar pemilih. Ia berharap Bawaslu semakin mampu mengidentifikasi masalah politik uang.

“Saya berharap kepada jajaran Bawaslu berinstropeksi terhadap apa yang sudah dilakukan, apakah kehadiran Bawaslu itu karena kebutuhan yuridis atau kebutuhan sosiologis. Kedua alasan itu yang harus direnungkan Bawaslu,” harapnya.

Kehadiran Bawaslu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mampu memberikan kontribusi dalam terwujudnya Pemilu yang berintegritas.

 

Penulis: Slamet

Foto: Ja’far

Editor: Tim Humas Bawaslu Kudus