Berikan Materi di MA NU Ibtida’ul Falah, Ketua Bawaslu Sampaikan Pentingnya Etika Demokrasi dalam Pemilu
|
Bawaslu Kudus News – Para siswa MA NU Ibtida’ul Falah diberi penyuluhan pendidikan Politik oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus, Rabu (26/2/2020).
Pada kesempatan ini Moh Wahibul Minan, Ketua Bawaslu Kudus menjadi narasumber bersama dengan Camat Dawe, Amin Rahmat, S.STP., MM.
Tampak 100 peserta yang berasal dari kelas XII hadir di Aula MA NU Ibtida’ul Falah, mereka terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan yang sudah dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Kepala Sekolah MA NU Ibtida’ul Falah, Saifuddin Zuhri, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini dan menyampaikan pentingnya pendidikan poitik bagi pelajar.
“Adik-adik kelas XII disini dalam pemilu selanjutnya pasti sudah mendapatkan hak suara, maka pendidikan politik sangat penting, apalagi untuk pemilih pemula. Sehingga harapan kami kedepan dapat memberikan kontribusi dalam pemilihan maupun Pemilu,” ujarnya.
Selanjutnya Plt. Kesbangpol, Harso Widodo, A.P memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara. Di dalam sambutannya, yang akrab disapa Harso ini memotivasi kepada peserta untuk giat belajar politik untuk bekal dimasa mendatang.
“Tujuan kami mengadakan pendidikan politik di MA NU Ibtida’ul Falah untuk bekal adik-adik kedepan dalam menjadi seorang pemimpin seperti Wakil Presiden dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, yang latar belakang dari pendidikan agama,” ungkapnya
Amin Rahmat, S.STP., MM. diberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan materi. Amin berharap kepada Siswa MA NU Ibtida’ul Falah, agar menjadi generasi penerus pengganti pemimpin kedepan terutama diwilayah Kecamatan Dawe.
“Tujuan politik sebenarnya adalah untuk mensejahterakan rakyat. Perlunya pendidikan politik ini adalah sebagai proses pembentukan sikap, hal itu sangat ditentukan oleh lingkungan, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Saya berharap kepada adik-adik disini besok kalau berpolitik selalu mengamalkan nilai nilai pancasila. Agar menjadi pemimpin yang bisa memajukan Bangsa, paling tidak menjadi pemimpin wilayah Kecamatan Dawe,” tandas Amin.
Kemudian Moh Wahibul Minan berkesempatan memberikan materi kepada peserta. Dia menyampaikan kepada peserta tentang perlunya etika ketika menjalankan demokrasi pada saat Pemilu.
“Dalam menjalankan demokrasi Pemilu sangat perlu juga memperhatikan etika, baik pada saat berkampanye maupun pada saat berbicara dan bermedsos. Jangan sampai kata-kata yang digunakan mengandung unsur SARA, Hoax dan Ujaran Kebencian, karena hal itu tentunya akan bisa berdampak negatif bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia,” tegas Minan (Tim Humas Bawaslu Kudus/FZ&SYID)